Awalnya memang kamu mampu membuat lampuku bersinar lagi, awalnyaa memang kau membuat aku hangat lagi, awalnya memang kau membuat aku mampu keluar dari persinggahanku yang sangat membosankan itu.
Dulu, kau mampu mengajariku apa artinya hidup bersama matahari walau tanpa bintang, kau mengajariku selalu bergantung padamu. Tapi mengapaa sekarang tatapanmu tidak sehangat dulu, matahariku?
Sekarang panasmu semakin terasa, apakah ini karna aku terlalu dekat berada didekatmu? Aku tau, aku cuman bumi yang hanya bisa merasakan panasmu dari jauh, tidak bisa terlalu dekat dah tidak bisa terlalu jauh.
Maaf kalau aku keras kepala, aku akhirnya yang mendekatimu, dan kini aku pun terbakar. Seharusnya aku cukup pintar. Aku ini hanya bumi, bukan merkurius yang bisa berada di dekatmu. Aku terlalu naif, terlalu egois. Tapi matahari walaupun aku tak bisa berada di dekatmu, masih mau kah kau untuk memberikan hangatmu kepadaku? Memberikan hangat yang sepantasnya aku dapatkan, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Dari: Bumi yang selalu membutuhkan mataharinya
Thursday, May 12, 2016
Subscribe to:
Posts (Atom)